Macam Metode Pembayaran Online Yang Sering Digunakan

Macam Metode Pembayaran Online Yang Sering Digunakan

Perkembangan teknologi digital memungkinkan pembayaran dilakukan dengan berbagai metode online. Metode pembayaran online pun dinilai lebih menguntungkan karena cepat dan praktis.
Dalam artikel ini, kita akan mempelajari mengenai macam-macam metode pembayaran online yang sering digunakan, serta tips aman bertransaksi online karena metode pembayaran ini juga tidak terlepas dari risiko.

Jenis Metode Pembayaran Online
1. Transfer
Menurut Jopie Yusuf yang dikutip dalam eprints.perbanas.ac.id, transfer adalah jasa pelayanan bank untuk mengirimkan sejumlah uang atau dana dalam rupiah atau valuta asing kepada pihak lain seperti perusahaan, lembaga, atau perorangan di suatu tempat sesuai dengan permintaan pengirim.

Keberadaan e-wallet memberikan beberapa keuntungan dalam proses transaksi, antara lain:

  • Pembayaran dapat dilakukan di mana saja.
  • Proses pembayaran atau transfer jadi lebih mudah.
  • Dapat dikelola dari ponsel.
  • Transaksi dapat diketahui melalui pemberitahuan email atau SMS setelahnya.


3. e-Money
Mengutip situs Bank Indonesia, e-money atau uang elektronik adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik di mana nilai uang disimpan dalam media elektronik tertentu. Pengguna harus menyetorkan uangnya lebih dulu kepada penerbit dan disimpan dalam media elektronik tersebut sebelum digunakan untuk bertransaksi.

Media elektronik yang digunakan untuk menyimpan uang ini biasanya berupa chip atau server. Uang elektronik atau e-money ini biasanya digunakan sebagai alat pembayaran kegiatan ekonomi yang bersifat massal seperti jalan tol, bidang transportasi, parkir, hingga supermarket atau minimarket.

4. Rekening Bersama/Rekber
Rekening bersama atau rekber adalah jasa perantara atau pihak ketiga yang membantu keamanan dan kenyamanan transaksi jual-beli online. Mengutip eprints.umm.ac.id, rekber muncul karena maraknya penipuan dalam transaksi online sehingga beberapa orang akhirnya tergerak untuk membuat sistem rekber ini.

Pihak ketiga yang menjalankan rekber ini harus bersifat netral demi memastikan supaya transaksi antara penjual dan pembeli transparan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Pihak ketiga juga bertanggung jawab apabila terjadi keterlambatan pengiriman dana dari pembeli atau pengiriman barang dari penjual.

5. Paylater
Paylater adalah salah satu fasilitas keuangan yang memungkinkan metode pembayaran dengan cicilan tanpa kartu kredit. Istilah ini muncul juga karena salah satu jasa dengan nama sama yang memungkinkan pengguna membeli sesuai dengan skema cicilan tanpa kartu kredit tersebut.

Mengutip Iim Emy Prastiwi dalam Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, metode ini sering disebut juga sebagai cara kredit kekinian. Bukan hanya penyedia jasa tertentu saja, bahkan e-commerce lain juga mulai menerapkan metode paylater untuk pembayaran di marketplace masing-masing demi menarik lebih banyak konsumen. Paylater biasanya diberlakukan untuk transaksi dalam hal traveling, makanan, dan produk konsumsi harian lainnya.

6. Direct Debit
Mengutip situs HSBC, direct debit adalah salah satu jasa pembayaran otomatis yang memfasilitasi pelanggan untuk melakukan pembayaran rutin secara otomatis melalui akun nasabah tersebut. Metode pembayaran ini biasanya digunakan untuk transaksi pembayaran yang dilakukan secara rutin, misalnya tagihan listrik, asuransi, dan sebagainya.

Direct debit memiliki kelebihan terutama bagi pengguna yang sering lupa membayar tagihan rutin. Namun, risiko dari metode ini adalah pembayaran akan terus dilakukan secara otomatis meskipun pengguna tidak lagi menggunakan produk yang dibayar, kecuali jika pengguna sudah berhenti menggunakan layanan direct debit.

7. QR Code
Quick Response (QR) Code adalah sebuah kode matrik atau barcode dua dimensi yang dimaksudkan agar isinya dapat diuraikan pada kecepatan tinggi. QR Code kini banyak digunakan untuk pembayaran karena praktis dan cepat.

Mengutip Rere Saghranie Daulay dalam studi Hubungan Antara QR Code dan Dunia Industri dan Perdagangan, QR code merupakan bentuk evaluasi dari barcode yang dulu kita lihat pada sebuah produk. QR code dapat memuat berbagai informasi seperti harga produk, alamat URL, teks, hingga nomor telepon.

8. Kartu Kredit
Dilansir situs Bank Indonesia, kartu kredit adalah alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan untuk melakukan penarikan tunai.

Cara kerja kartu kredit adalah kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi lebih dulu oleh penerbit atau acquirer, kemudian pemegang kartu wajib membayar pada waktu yang disepakati kepada acquirer baik dengan pelunasan sekaligus maupun dengan pembayaran secara angsuran.

9. Virtual Account
Mengutip situs HSBC, virtual account adalah akun virtual yang difungsikan untuk menerima pembayaran dan memfasilitasi pelanggan untuk mengidentifikasi suatu pembayaran dari akunnya. Cara penggunaan virtual account adalah dengan memasukkan sederet angka VA tersebut ke akun bank pengguna, lalu akan muncul detail pembayaran yang harus dilakukan.

Metode pembayaran dengan VA ini memudahkan karena pengguna tidak perlu kesulitan menghafal nominal yang harus dibayar atau nomor rekening tujuan. Risikonya adalah ketika pengguna salah memasukkan nomor VA, maka transaksi tidak bisa diproses.

10. m-Banking
Mobile banking atau m-banking adalah transaksi perbankan melalui media ponsel baik dalam bentuk aplikasi bank atau aplikasi bawaan operator seluler. Mengutip sikapiuangmu.ojk.go.id, m-banking berbeda dengan internet banking. Internet banking sendiri didefinisikan sebagai fasilitas yang dapat dinikmati nasabah bank untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet di mana saja dan kapan saja.

Mobile banking bermanfaat untuk memudahkan transaksi finansial maupun non finansial tanpa harus datang ke kantor cabang bank, cukup menggunakan ponsel yang memiliki akses internet. Transaksi yang biasanya dilakukan dengan m-banking antara lain transfer antara rekening atau antar bank, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, dan info mutasi rekening.

Tips Aman Bertransaksi Online
Mengutip situs bank swasta nasional, berikut beberapa tips yang harus diperhatikan agar Anda dapat bertransaksi online dengan aman.

1. Teliti Memilih Toko dan Produk
Saat hendak berbelanja online, pastikan Anda teliti memilih toko dan produk yang akan dibeli. Pastikan toko tersebut adalah toko asli dan terpercaya, bukan penipu. Kemudian cek deskripsi produk dengan detail sampai Anda yakin bahwa produk tersebut aman dan berkualitas.

2. Hati-hati Melihat Harga
Perhatikan harga yang tertera pada toko online yang Anda kunjungi. Jangan sampai karena harga murah lalu Anda langsung tergiur untuk membeli tanpa memastikan dulu keaslian produk atau kredibilitas toko penjual.

3. Pilih Metode Pembayaran yang Aman
Dengan berbagai macam metode pembayaran di atas, Anda bisa memilih salah satu. Pilihlah metode yang Anda nilai paling aman untuk bertransaksi. Jangan lupa untuk pertimbangkan juga plus minus serta risiko dengan metode pembayaran tersebut. Selain itu, hati-hati sebelum melakukan transfer, pastikan pemilik rekening benar-benar bisa dipercaya.

4. Simpan Bukti Transaksi Online
Setelah mengirim sejumlah dana, simpan bukti transfer tersebut untuk mengantisipasi jika suatu waktu ada masalah pada pengiriman barang atau pelayanan jasa.

5. Amankan Data Pribadi
Sebaiknya tidak perlu memberikan data pribadi yang tidak relevan dalam proses transaksi, misalnya nomor KTP, PIN, atau password, terutama kepada pihak luar yang tidak berkepentingan. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan data pribadi kita di kemudian hari.

6. Gunakan Keamanan Berlapis
Ketika hendak melakukan transaksi online, pastikan aplikasi yang akan digunakan memiliki keamanan berlapis. Salah satunya dengan penerapan verifikasi. Aplikasi m-banking biasanya juga wajib memiliki keamanan berlapis seperti ini.

7. Pastikan Perangkat yang Digunakan Aman
Jangan lupa juga untuk mengecek apakah perangkat yang digunakan aman. Sebaiknya tidak melakukan transaksi dengan koneksi internet selain pribadi, misalnya WiFi publik. Sebab, jika kita menggunakan WiFi publik, ada kemungkinan pihak lain meretas dan mengambil data-data pribadi kita dari perangkat.

 

 

 

Share this Post

Comments

Leave a comment